desain rumah minimalis

desain rumah minimalis
kami menerima desain rumah minimalis juga perencanaan dan pengerjaanya

PEMBANGUNAN RUKO

Perencanaan dan Pengerjaan dari MandorPro.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 24 Juli 2015

PONDASI MENERUS

PONDASI MENERUS

Pondasi menerus adalah pondasi yang digunakan kebanyakan orang yang membuat bangunan tidak bertingkat, seperti rumah,ruko dan perumahan dengan syarat Daya Dukung Tanah memenuhi kriteria yang di izinkan, dikarekan pondasi menerus ini di kategorikan sebagai pondasi dangkal yang pembuatanya tidak membutuhkan kedalaman yang dalam biasanya kurang dari 1 meter.
Perencanaan  pondasi menerus inipun tidak suslityang dibayangkan, karena pembuatan pondasi ini sudah dilakukan kebanyakan pekerjaan di wilayah Indonesia terutama di wilayah yang cukup keras, jauh sebelum para insinyur teknik sipil di Indonesia sebanyak dewasa ini.
perencanaan pondasi menerus ini sangatlah mudah tergantung kita mengambil cara yang mana, cara perhitungan ataupun cara yang di pakai banyak perencana non perhitungan struktur, contoh perhitungan pondasi menerus sebagai berikut
kita menghitung dengan rumus = P / σ t
P yang di madsud adalah beba
n bangunan yang didukung pondasi seperti
-       Atap Rumah
-       Pasangan bata termasuk kolom praktis
-       Plafond termasuk ring dan hollow
-       Batu bata pasangan dan kuda-kuda
Kiata asumsikan dengan berat total yang harus didukung oleh pondasi adalah sebesar 5t/m’ (lima ton permeter panjang)
σ t yang dimadsud adalah Daya Dukung Tanah yang diizinkan untuk mendukung beban bangunan diatasnya.
Apabila tidak dilakukan penyelidikan tanah untuk mengetahui kekuatannya, maka daya dukung tanah yang boleh dipakai sebesar-besarnya adalah 1 kg/cm2 (= 10 t/m2). Kemampuan daya dukung tanah yang dipakai adalah yang terletak langsung di bawah pondasi.
Berdasarkan Percobaan Uji Sondir (Standard Penetration Test, SPT), Nilai Daya Dukung Tanah untuk Jenis Tanah yang berbeda-beda Besar nya tidak sama (bervariasi), seperti dapat kita lihat pada Tabel dibawah ini.

Keadaan Konsistensi Tanah Daya Dukung Tanah (
kg/cm2)

  • Sangat Lembek   Ïƒt = 0,0 - 0,3
  • Lembek   Ïƒt = 0,3 - 0,6
  • Sedang   Ïƒt = 0,6 - 1,2
  • Keras   Ïƒt = 1,2 - 2,4
  • Sangat Keras   Ïƒt = 2,4 - 4,8
  • Keras Sekali   Ïƒt > 4,8  
Kita ambil contoh daya dukung tanah yang diijinkan (σt) = 0,8 kg/cm2
Maka kita akan dapat hitungan sebagai berikut
F = P/σt
F = (5000 t/m)' / (8000 kg/m2) = 0,625 m
Dipakai lebar pondasi b = 0,7m (selalu dibulatkan keatas)
Maka kita bisa buat pondasi dengan lebar atas 30cm lebar bawah 70cm dengan tinggi 80cm.

Apabila kita merencanakan pondasi menerus tanpa perhitungan kita bisa mempercayakan pada pemborong ataupun tukang kepercayaan yang anda kenal.

SEMOGA BERMANFAAT!!!

Kamis, 23 Juli 2015

pengertian pondasi

PONDASI

            Pondasi adalah bagian dari elemen bangunan yang berfungsi meletakan dan meneruskan beban kedasar tanah yang kuat dan mendukung serta dapat menjamin kesetabilan bangunan, paling tidak beban terhadap beratnya sendiri.

            Pondasi juga mendukung beban yang diakibatkan oleh beban hidup dan beban mati serta beban angin dan gempa, banyak macam pondasi bahkan macam pondasi sangat berfariasi tergantung dari fungsi dan kebutuhan untuk mendukung konstruksi bangunan baik itu macam pondasi di darata ataupun macam pondasi di air.
            Pada dasarnya macam pondasi di bagi menjadi dua macam yaitu:
Ø  Pondasi dangkal dan,
Ø  Pondasi dalam

v  Pondasi dangkal di khususkan pada bangunan yang berstruktur ringan maximal 1 (satu lantai) dan berada pada lokasi tanah yang keras dengan memperhatikan table yang sudah saya paparkan pada Daya Dukung Tanah (DDT), macam – macam pondasi dangkal.

-          Pondasi menerus, pondasi menerus adalah pondasi yang sangat umum kita jumpai bila kita berada di kawasan yang mempunyai Daya Dukung Tanah yang baik, pondasi menerus ini dipakai pada rumah atau perumahan yang berlantai 1 (satu) atau rumah dengan struktur beban yang ringan, macam-macam pondasi menerus, pondasi menerus yang terbuat dari batu kali ataupun terbuat dari batu bata, biasanya pondasi menerus juga memakai beton tapi ini juga sangat jarang di gunakan di karenakan biaya yang mahal.
-          Pondasi Plat, Pondasi Plat adalah pondasi yang di buat dari plat PC di karenakan tidak memungkinkan menggunakan pondasi menerus karena luas lahan yang didirikan bangunan tidak memungkinkan, biasanya pondasi plat di pakai pada rumah atau perumahan yang di bangun terakhir atau bangunan terakhir yang sampingnya sudah berdiri bangunan permanen




v  Pondasi dalam adalah pondasi yang ditanam didalam tanah dengan kedalaman tertentu yang berfungsi meneruskan beban bangunan kedasar tanah. Pondasi dalam biasanya dipasang pada kedalaman lebih dari 3 m di bawah elevasi permukaan tanah.Pondasi dalam dapat digunakan untuk mentransfer beban ke lapisan yang lebih dalam untuk mencapai kedalam yang tertentu sampai didapat jenis tanah yang mendukung daya beban strutur bangunan sehingga jenis tanah yang tidak cocok di permukaan tidak mempengaruhi struktur bangunan.

Diantara macam jenis pondasi dalam antara lain :
-          Pondasi Sumuran, Pondasi sumuran merupakan sebuah bentuk peralihan diantara pondasi dangkal dan pondasi tiang. Pondasi sumuran sangat tepat digunakan pada tanah kurang baik dan lapisan tanah kerasnya berada pada kedalaman lebih dari 3m. Diameter sumuran biasanya antara 0.80 - 1.00 m dan ada kemungkinan dalam satu bangunan diameternya berbeda-beda, ini dikarenakan masing-masing kolom berbeda bebannya.











-          Pondasi Tiang Pancang Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan dan beban yang bekerja padanya Atau apabila tanah yang mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada pada lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah kedalaman lebih dari 8 meter. Fungsi dan kegunaan dari pondasi tiang pancang adalah untuk memindahkan atau mentransfer beban-beban dari konstruksi di atasnya (super struktur) ke lapisan tanah keras yang letaknya sangat dalam.
Dalam pelaksanaan pemancangan pada umumnya dipancangkan tegak lurus dalam tanah, tetapi ada juga dipancangkan miring (battle pile) untuk dapat menahan gaya-gaya horizontal yang bekerja, Hal seperti ini sering terjadi pada dermaga dimana terdapat tekanan kesamping dari kapal dan perahu. Sudut kemiringan yang dapat dicapai oleh tiang tergantung dari alat yang dipergunakan serta disesuaikan pula dengan perencanaannya.

-          Pondasi Bore Pile Pondasi bore pile  adalah bentuk Pondasi Dalam yang dibangun di dalam tanah dengan kedalaman tertentu. Pondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang dibutuhkan dengan cara membuat lobang yang dibor dengan alat bore pile mini crane. Setelah mencapai kedalaman yang dibutuhkan, kemudian dilakukan pemasangan kesing/begisting yang terbuat dari plat besi, kemudian dimasukkan rangka besi pondasi yang telah dirakit sebelumnya, lalu dilakukan pengecoran terhadap lobang yang sudah di bor tersebut. Pekerjaan pondasi ini tentunya dibantu dengan alat khusus, untuk mengangkat kesing dan rangka besi. Setelah dilakukan pengecoran kesing tersebut dikeluarkan kembali.

Kesimpulan adalah pondasi digunakan harus sesuai dengan bangunan dan daya dukung tanah yang bekerja pada lokasi proyek

SURVEY LAPANGAN

SURVEY LAPANGAN

Survey lapangan atau survey lokasi adalah tahapan awal yang sangat penting dalam merencanakan suatu kegiatan perencanaan proyek dimana dalam survey lokasi tersebut kita dapat mengetahui letak keadaan tanah dan keadaan lingkungan tersebut  sehingga perencana dapat semaksimal mungkin untuk dapat merencanakan bangunan yang akan didirikan di lokasi tersebut.

Tidak hanya bermanfaat bagi perencana bangunan, dalam tahap survey llapangan juga harus dilakukan oleh tim menejem proyek dimana tim ini sagat menentukan akan kualitas dan waktu pekerja, karena tim ini merencanakan beberapa hal yang sangat mendukung dalam pelaksanaan pekerjaan.
Survey lapangan sangatlah penting karena perencanaan baik itu penempatan material dan pengiriman jenis material banyak sedikitnya material dan material apa saja yang di dahulukan itu tergantung dari survey lapangan, penggunaan alat beratpun di hitung di dalam tahap survey lapangan.

Ø  Jenis Struktur : perencana tidak akan kesulitan untuk memilih jenis struktur yang akan digunakan karena telah melihat jenis tanah dan lingkungan yang akan didirikan bangunan

Ø  Material : penempata material dan banyaknya material yang di timbun untuk melaksanakan pekerjaan, jumlah pengiriman dan jangka waktu pengiriman harus tepat karena agar material tidak terlalu banyak menimbun sehingga mengganggu pengguna jalan ataupun lokasi tempat timbunan tersebut.

Ø  Rute material masuk : membuat rute material yang masuk hingga ke lokasi proyek sangatlah penting karena bila kita menempatkan material terlalu jauh (lokasi bangunan berada dalam gang sehingga truck atau pickup tidak dapat masuk) itu akan memboroskan waktu dan tenaga sehingga pekerjaan sangat molor, atau material terlalu dekat dengan proyek sehingga dapat mengganggu pekerjaan yang akan dilakukan

Ø  Alat berat : pemilihan alat berat ini sangatlah penting karena harga sewa yang mahal dan memakan tempat, dalam survey lapangan kita mengetahui alat berat jenis apa yang cocok untuk proyek yang akan kitakerjakan.

Ø  Penempatan pekerja : penempatan pekerja atau biasa disebut dengan “MES” kita dapat menempatkan pekerja yang sesuai bila terlalu jauh dari lokasi proyek yang di kuatirkan adalah ketepatan waktu para pekerja untuk masuk kerja, bila terlalu dekat dengan proyek pekerja banyak yang sedikit2 pulang itu juga membuang waktu dalam pekerjaan.


Itulah sedikit manfaat yang saya uraikan dan masih banyak lagi manfaat yang tidak dapat diuraikan bila kita melakukan survey lapangan, survey lapangan atau survey lokasi sangat penting sekali untuk pada pemborong pekerja, arsitek, perencana, dan banyak lagi.

Rabu, 22 Juli 2015

PEMBEBANAN DALAM STRUKTUR

PEMBEBANAN DALAM STRUKTUR

Oke dalam kesempatan ini kita akan berdiskusi tentang macam-macam beban dalam struktur baik itu rumah dan gedung.

Dalam melakukan analisis desain suatu struktur, perlu ada gambaran yang jelas mengenai perilaku dan besar beban yang bekerja pada struktur. Pada gambar ,  menunjukan  diagram  beban-beban  yang  harus  diperhatikan dan cara untuk menentukan karakteristiknya. Perencanaan pembebanan di Indonesia   diatur   melalui   SNI   03-1727-1989-F,   Tat car perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung
Hal penting yang mendasar adalah pemisahan antara beban-beban yang bersifat statis dan dinamis.

Ø  Gaya  statis  adalah  gaya  yang  bekerja  secara  terus-menerus  pada struktur.  Deformasi ini akan mencapai puncaknya apabila gaya statis maksimum.

Ø  Gaya  dinamis  adalah  gaya  yang  bekerja  secara  tiba-tiba  dan/atau kadang-kadang pada      struktur.  Pada                        umumya  mempunyai karakterisitik besar dan lokasinya berubah dengan cepat. Deformasi pada struktur akibat beban ini juga berubah-ubah secara cepat. Gaya dinamis dapat menyebabkan terjadinya osilasi pada struktur hingga deformasi  puncak  tidak  terjadi  bersamaan  dengan  terjadinya  gaya terbesar

v  Gaya-gaya Statis

Gaya-gaya  statis  pada  umumnya  dapat  dibagi  lagi  menjadi  beban mati, beban hidup, dan beban akibat penurunan atau efek termal.

·         Beban  Mati  adalah  beban-beban  yang  bekerja  vertikal  ke  bawah pada  struktur  dan  mempunyai  karakteristik  bangunan,  seperti  misalnya penutup lantai, alat mekanis, partisi yang dapat dipindahkan, adalah beban mati.  Berat  eksak  elemen-elemen  ini  pada  umumnya  diketahui  atau  dapat dengan  mudah  ditentukan  dengan  derajat  ketelitian  cukup  tinggi.  Semua metode untuk menghitung beban mati suatu elemen adalah didasarkan atas peninjauan  berat  satuan  material  yang  terlihat  dan  berdasarkan  volume elemen  tersebut.  Berat  satuan  (unit  weight)  material  secara  empiris  telah ditentukan dan  telah  banyak  dicantumkan  tabelnya  pada  sejumlah  sumber untuk memudahkan perhitungan beban mati

·         Beban  hidup  adalah  beban-beban  yang  bisa  ada  atau  tidak  ada pada struktur untuk suatu waktu yang diberikan. Meskipun dapat berpindah- pindah, beban hidup masih dapat dikatakan bekerja secara perlahan-lahan pada  struktur.  Beban  penggunaan  (occupancy  loads)  adalah  beban  hidup. Yang   termasuk   ke   dalam   beban   penggunaan   adalah   berat   manusia, perabot, barang yang disimpan, dan sebagainya

Dalam peraturan pembebanan Indonesia, beban hidup meliputi:

     Beban hidup pada lantai gedung
o     Beban   sudah   termasuk   perlengkapan   ruang   sesua dengan kegunaa ruan yan bersangkutan sert dindin pemisah ringa denga bera tida lebi 10 kg/m2 Beban   untuk perlengkapan ruang yang berat harus ditentukan tersendiri.
o     Beban tidak perlu dikalikan koefisien kejut
o     Beban  lantai  untuk  bangunan  multi  guna  harus  menggunakan
beban terberat yang mungkin terjadi

     Beban hidup pada atap bangunan
o     Untuk  bagian  atap  yang  dapat  dicapai  orang  harus  digunakan minimum sebesar 100 kg/m bidang datar
o     Untuk beban akibat air hujan sebesar (40  0.8 ) kg/m2, dengan
adalah sudut kemiringan atap bila kurang dari 50.
o     Beban      terpusat       untuk      pekerja       dan      peralatan        pemadam kebakaran sebesar minimum 100 kg.
o     Bagian tepi atap yang terkantilever sebesar minimum 200 kg.
o     Pada  bangunan  tinggi  yang  menggunakan  landasan  helikopter diambil sebesar 200 kg/m2 .


v  Beban Angin

Struktur yang berada pada lintasan angin akan menyebabkan angin berbelok atau dapat berhenti. Sebagai akibatnya, energi kinetik angin akan ber-ubah bentuk menjadi energi potensial yang berupa tekanan atau isapan pada struktur. Besar tekanan atau isapan yang diakibatkan oleh angin pada suatu  titik  akan  bergantung  pada  kecepatan  angin,  rapat  massa  udara,

lokasi  yang  ditinjau  pada  struktur,  perilaku  permukaan  struktur,  bentuk geometris, dimensi dan orientasi struktur.

Apabila  suatu  fluida  seperti  udara  mengalir  di  sekitar  suatu  benda, akan  terladi  pola  arus  kompleks  di  sekitar  benda  tersebut.  Perilaku  dan kerumitan  pola  aliran  itu  bergantung  pada  bentuk  benda.  Aliran  dapat berupa aliran laminer, dapat pula turbulen. Gaya yang bekerja pada benda sebagai hasil dari gangguan pada aliran tersebut dapat berupa tekanan atau isapanSemakilangsinsuatu  bendaakasemakin  kecil  gayreaksi yang  diberikannya  dalam  arah  berlawanan  dengan  arah  angin  bergerak, seperti pada Gambar





Aliran angina di sekitar bangunan
Sumber : Schodek, 1999


Beban  angin  ditentukan  dengan  menganggap  adanya  tekanan  positif  dan tekanan negatif atau hisapan yang bekerja tegak lurus pada bidang-bidang.
     Tekanan tiup
o    Pada kondisi umum diambil rata-rata 25 kg/m2
o    Di laut dan tepi laut sampai sejauh 5 km minimum 40 kg/m2
o    Pada      daerah       dengan       kecepatan        angin      besar      digunakan perhitungan tekanan sebesar:  V2  / 16  (kg/m2),  dengan  v  adalah
kecepatan yang ditentukan oleh instansi yang berwenang
o    Pada bentuk cerobong ditentukan: (42,5 + 0,6 h) kg/m2, dengan h adalah tinggi cerobong
o    Apabila  bangunan  terlindung  dari  angin  dapat  dikalikan  dengan koefisien reduksi sebesar 0,5.

v  Beban Gempa

Gempa   bumi   adalah   fenomena   getaran   yang   dikaitka dengan kejutan pada kerak bumi. Kejutan yang berkaitan dengan benturan tersebut akan  menjalar  dalam  bentuk  gelombang.  Gelombang  ini  menyebabkan permukaan bumi dan bangunan di atasnya bergetar.

   Pada saat bangunan bergetar, timbul gaya-gaya pada struktur bangunan karena adanya kecenderungan massa bangunan            untuk mempertahankan  dirinya  dari  gerakan.  Gaya  yang  timbul  ini  disebut  gaya inersia.  Besar  gaya-gaya  tersebut  bergantung  pada  banyak  faktor.  Massa bangunan   merupakan   faktor   yan paling   utama   karena   gaya   tersebut melibatkan  inersia.  Faktor  lain  adalah  cara  massa  tersebut  terdistribusi, kekakuan  struktur,   kekakuan   tanah,   jenis   pondasi,   adanya   mekanisme redaman  pada  bangunan,  dan  tentu  saja  perilaku  dan  besar  getaran  itu sendiri. Perilaku dan besar getaran merupakan aspek yang sulit ditentukan secara  tepat  karena  sifatnya  yang  acak  (random),  sekalipun  kadang  kala dapat  ditentukan  juga.  Gerakan  yang  diakibatkan  tersebut  berperilaku  tiga dimensi.  Gerakan  tanah  horisontal  biasanya  merupakan  yang  terpenting dalam tinjauan desain struktural.

Massa dan kekakuan struktur, yang juga periode alami dari getaran yang  berkaitan,  merupakan  faktor  terpenting  yang  mempengaruhi  respons keseluruhan struktur terhadap gerakan dan besar serta perilaku gaya-gaya yang  timbul  sebagai  akibat  dari  gerakan  tersebut.  Salah  satu  cara  untuk memahami  fenomena  respons  yang  terlihat  dapat  diperhatikan  terlebih dahulu   bagaimana   suatu   struktur   kaku   memberikan   respons   terhadap getaran   sederhana   gedung.   Strukturnya   cukup   fleksibel,   sepert yang umumnya terdapat pada semua struktur gedung.